Labels

Saturday 24 November 2018

Cacing beku - bloodworm - cabek

Sebelumnya mohon maaf baru bisa nongol lagi bawa produk ajib.

Ready kembali:

Cacing Beku - bloodworm - cabek

Kemasan:
Harga untuk eceran. WA only 08569866435
Lempeng lokal (1kg isi 2 lempeng) 30k
Lempeng super (1kg isi 2 lempeng) 40k
Tray (1kg isi 10 tray) 50k
Blister (on process)

Pengiriman dari Limo Depok menggunakan grab & gojek instant saja.

Membuka kesempatan kerjasama dengan kami untuk menjadi Reseller.
Harga & kualitas bersaing.
Syarat & ketentuan berlaku.
Pengiriman bagi reseller bisa diambil di terminal bus,, stasiun kereta atau bandara.

Terima kasih banyak.

Sunday 4 August 2013

Produksi Ikan Hias Tembus 978 Juta Ekor


     Perkembangan produksi budidaya ikan hias Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan sangat siginifikan. Bahkan target tahun 2012 yang dipatok Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar 850 juta ekor, dari catatan sementara sudah mencapai 978 juta ekor atau 115,16 % dari target semula.  Sampai dengan tahun 2011, Indonesia menduduki ranking ke-5 ekportir ikan hias dunia setelah Rep. Ceko, Thailand, Jepang dan Singapura. Potensi ekspor ikan hias Indonesia sendiri diperkirakan mencapai US $ 60 juta  sampai dengan US$ 65 juta. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (Dirjen PB), Slamet Soebjakto, pada saat membuka Forum Budidaya Ikan Hias 2013, di Bekasi, Jum’at (19/4).

     Slamet menjelaskan, prospek bisnis ikan hias memang sangat menjanjikan. Apalagi ikan hias Indonesia memiliki keragaman baik bentuk tubuh dan warna yang indah sehingga dipercaya dapat mengurangi stress oleh para pencinta ikan hias atau para hobbies baik di Indonesia maupun di dunia. Tingginya minat terhadap ikan hias Indonesia saat ini, membuat semakin banyak pembudidaya ikan ataupun para pemasar yang mengusahakan ikan hias sebagai komoditas andalan, sehingga memiliki potensi peningkatan ekonomi nasional. “KKP sangat serius mengembangkan ikan hias baik air tawar maupun air laut. Salah satunya diwujudkan melalui pengembangan kawasan Minapolitan ikan hias pada tahun 2011 yang lalu di Kabupaten Blitar, Jawa Timur,” katanya. Potensi ikan hias Indonesia, menurut Slamet sangat besar, baik dari segi produksi maupun jenisnya. KKP mencatat jumlah species ikan hias
air tawar sebanyak lebih dari 450 species dari total 1.100 species ikan hias air tawar di dunia. Untuk ikan hias air laut Indonesia memiliki lebih dari 700 jenis species. Potensi ini memeberi peluang Indonesia akan mampu berbicara banyak di pasar Internasional dan menjadi eksportir terbesar di dunia. “Perlu adanya kesatuan visi dan misi antara pemerintah, asosiasi dan stakeholder ikan hias dalam mendukung industrialisasi ikan hias dan sekaligus menggalang komitmen untuk menyusun satu strategi nasional dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar ikan hias pada tahun 2015”, tegas Slamet

     Slamet menegaskan, sesuai dengan arah pembangunan yang dicanangkan KKP, dalam pengembangan ikan hias munuju Industrialisasi perikanan budidaya akan berbasis blue economy. Konsep ini berarti, pengembangan budidaya ikan hias dengan pendekatan penguatan sistem akuabisnis secara terpadu dari mulai hulu hingga hilir. KKP juga terus berupaya membangun dan menciptakan iklim berusaha yang baik. Mulai dari teknologi, produksi, sarana dan prasarana hingga masalah pemasaran. “Termasuk menciptakan pola-pola kemitraan yang sehat antara pengusaha/swasta dan masyarakat pembudidaya ikan, pemasar, hobbies dan eksportir,” jelasnya.


     Teknologi Budidaya

     Slamet menjelaskan, KKP melalui Dirjen PB telah mengembangkan teknologi budidaya ikan hias. Program ini untuk memenuhi kebutuhan para pembudidaya dalam mengembangkan usaha ikan hias. Di mana melalui BBPBAT Sukabumi, telah dikembangkan ikan hias jenis koi, koki, arwana, cupang, manfish, sumatra, balasark dan coridoras. BBPBL Lampung BBPBAP Jepara secara khusus mengembangkan kuda laut dan clown fish. BBAT Jambi telah berhasil mengembangkan ikan arwana, botia, belida, benih jelawat dan benih kapiat.  BBAP Situbondo khusus mengembangkan benih kerapu tikus. Sedangkan BBL Ambon, berhasil mengembangbiakan ikan hias jenis angel piyama, banggai cardinal, blue devil, siklid, clown fish dan zebra. “Hal serupa juga dilakukan BBAT Mandiangin yang secara khusus berhasil mengembangkan jenis koi, komet, arwana dan belida. Termasuk yang kini dilakukan BBAT Tatelu yang telah mengembangkan ikan hias jenis siklid, komet, koki, platy koral, guppy,
cupang, black molly, manfish dan black ghost,“ paparnya. Menurut Slamet, beberapa daerah di Indonesia juga sudah berhasil mengembangkan serta memasarkan komoditas ikan hias dengan harga cukup baik . Di antaranya jenis  arowana, discus, cupang, koi, louhan, guppy, koki, dan jenis ikan hias air tawar lainnya. Sementara jenis ikan hias laut seperti : clown fish, damsel, chromis, marine angel, scorpion, butterfly, scooter blenny, wrasse, trigger fish, beaked coral fish, sea horse, cardinal, sudah berhasil dibudidayakan oleh masyarakat. “Ini membuktikan bahwa KKP juga konsisten untuk mengembangkan teknologi budidaya ikan hias. Program ini terutama untuk memenuhi kebutuhan para pembudidaya dalam mengembangkan usaha ikan hias,” sambung Slamet

     Selain itu, tambah Slamet, potensi tanaman hias air Indonesia juga cukup besar. Berdasarkan data dari pelaku tanaman hias air bahwa ekspor tanaman hias air pada tahun 2008 sebanyak 1,5 juta batang dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebanyak 3 juta batang, di mana trendnya setiap tahun mengalami peningkatan permintaan ekspor. Tujuan ekspor tanaman hias air  Indonesia umumnya kepada negara-negara yang mempunyai 4 dan 2 musim seperti negara-negara di Eropa, Amerika dan Asia antara lain: Spanyol, New Zealand, Turki, Belanda, Jerman, Denmark, Portugis, Hawaii, Jepang, Singapura dan beberapa negara lain. “Namun tujuan utama ekspor sampai saat ini adalah negara-negara di Eropa dan Amerika,” katanya


     Ujung Tombak

     Promosi tegas Slamet, merupakan ujung tombak pemasaran komoditas ikan hias. Promosi bisa dilakukan melalui kontes dan lomba baik lokal ataupun nasional serta membentuk jejaring kerja dengan menggalang persatuan sesama produsen, pemasar, dan eksportir serta lembaga terkait lainnya. Pola ini terbukti dapat meningkatkan harga jual ikan hias Indonesia serta dapat menggairahkan pasar ikan hias nasional. Melalui kegiatan promosi dengan kontes-kontes dan lomba-lomba ikan hias serta pemberdayaan dan penguatan kelembagaan kelompok pembudidaya ikan hias diharapkan pembudidaya lokal tertantang meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi ikan hias. “Melalui kontes dan lomba yang diikuti peserta tingkat nasional maupun international diharapkan dapat memacu pertumbuhan usaha ikan hias baik teknologi, sisi pemasaran ataupun sisi trading nya yang mampu mengusung ikan hias Indonesia menuju go international,” jelasnya

     Slamet menegaskan, peran Asosiasi ikan hias Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah untuk pengembangan ikan hias nasional. Asosiasi dapat berfungsi sebagai fasilitator untuk memecahkan permasalahan yang ada. Di antaranya melalui implementasi 3 strategi, yaitu peningkatan mutu dan kualitas ikan hias sesuai standard pasar internasional. Kedua, pengembangan produk (product development) dari ikan hias bernilai rendah (low value products) ke ikan hias bernilai jual tinggi (high value products). “Peran asosiasi juga akan mendukung, penguatan dan pengembangan pemasaran ikan hias baik domestik maupun internasional,” ujarnya

     Slamet menambahkan, asosiasi ikan hias Indonesia diharapkan dapat menyumbangkan kontribusi pengalaman dan profesionalitasnya dalam pengembangan ikan hias  Indonesia. Asosiasi bisa terus menerus melakukan upaya-upaya meningkatkan bisnis ikan hias nasional melalui kontes, pameran, bursa, perluasan akses pasar dan juga dapat mengedukasi masyarakat dalam mengembangkan ikan hias secara benar. “Untuk itu diperlukan adanya sinergi dan kerjasama yang terus menerus antara semua pihak yang berkepentingan dengan budidaya dan usaha ikan hias. Baik itu pemerintah, swasta, masyarakat maupun pihak lain yang terkait. Sekarang adalah eranya kerjasama dan sinergi untuk mencapai keberhasilan bersama dan untuk maju bersama”, tandas Slamet.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0818159705)

Wednesday 31 July 2013

Budidaya Neon Tetra

Diantara ikan tetra lainnya, neon tetra paling terkenal karena bentuk badannya mungil dan warnanya sangat indah. Badannya pipih ke samping dengan warna bagian punggung kuning kecoklatan dan perut putih kekuningan. Ciri-Ciri yang paling mudah dikenali adalah terdapatnya garis seperti neon berwarna biru hijau memanjang di kedua sisi badannya, dan di bawah garis neon itu ada garis berwarna merah menyala tetapi tidak sepanjang warna neon. sirip-siripnya bewarna bening, kecuali sirip ekornya bewarna merah, sifatnya pendamai, dapat dicampurkan dengan jenis lain dalam satu akuarium. Kecantikan neon tetra akan tampak lebih jelas dalam keadaan bergerombol ketika berenang bersam-sama membentuk sebuah barisan.

Pemilihan Induk
Neon tetra siap kawin pada umur 6-7 bulan dengan panjang badan 3 Cm. Ikan jantan yang sudah dewasa badannya lebih ramping dengan garis lurus di kedua sisi badannya seperti lampu neon. sebaliknya, ikan betina badannya bulat pendek, bentuk garis neonnya bengkok, dan perutnya agak buncit.

Pemijahan Induk
Pasangan Neon Tetra. tampak bawah Jantan, Atsa; Betina
Neon tetra sebenarnya agak sulit dikembangbiakan karena lingkungan pemijahannya harus benar-benar memenuhi syarat. untuk memijahkan neon tetra harus dipersiapkan secara khusus, terutama kualitas airnya harus jernih, rendah kandungan bahan organik, pH asam (mencapai 6,0), serta bersuhu 22-24 derajat celcius. Media pemijahan yang sering digunakan berupa campuran dari air suling (destilasi) dengan rendaman kayu asam. Konon cara tersebut dimaksudkan untuk memperoleh air pemijahan yang asam secara efektif sesuai keinginannya.
Untuk mendukung suasana pemijahan yang diinginkan neon tetra, letakan di tempat yang teduh terhindar dari penyinaran/ cahaya langsung sehingga sisi bagian luar tempat pemijahan menjadi gelap. Bila menggunakan Aquarium sebagai tempat pemijahan, sebaiknya akuarium dicat hitam atau dibungkus dengan kertas karbon. Alat penempel telur yang biasa digunakan adalah hydrilla yang sudah dicuci bersih. selanjutnya, masukan penempel telur kemudian induk dilepaskan sebanyak 3 ekor pada setiap akuarium yang terdiri dari seekor jantan dengan 2 ekor betina, lalu tutup kembali bagian atas aquarium.
Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari dan pada pagi harinya sudah tampak telur menempel pada hydrilla. segera setelah pemijahan selesai, induk ditangkap dan dipindahkan ke tempat pemeliharaan semula. sewaktu pemindahan induk dari tempat pemijahan, jaga telur jangan sampai terkena sinar atau cahaya langsung. tutuplah kembali akuarium rapat-rapat dan biarkan selama 24 jam. Jika diyakini telur sudah menetas. selubung dan tyutup aquarium dibuka secara bertahap. setelah berusia 3-4 hari, larva mulai diberi pakan infusoria atau rotifera.

Pemeliharaan Pasca Pemijahan
Larva dalam akuarium pemijahan tidak boleh dibiarkan terlalu lama, meskipun diberi pakan. kapasitas ukuran akuarium yang terlalu kecil tidak akan mampu membesarkan benih secara noral sempurna. Oleh karena itu, Benih selanjutnya dipindahkan ke aquarium lebih besar, misalnya 80 cm x 40 cm x 40 cm atau 100 cm x 50 cm x 50 cm.
Benih dipindahkan setelah berumur 6 hari, dilepaskan ke dalam akuarium pendederan pagi atau sore hari dengan menyertakan sebagian air lama. pakan yang paling cocok adalah infusoria atau rotifera lalu naupili artemia, kutu air saring. dan kemudian cacing sutera yang diberikan 3 kali sehari.

Friday 26 July 2013

Budidaya Emperor Tetra

male: right and female: left

Membedakan Jantan dan Betina
Ukuran tubuh ikan jantan lebih besar dan warnanya lebih menarik. sirip ekor dan sirip punggung pejantan lebih panjang dibanding ikan betina. kelopak mata ikan biasanya berwarna biru, sedangkan milik ikan betina bewarna hijau.

Persiapan Induk
Induk dipelihara terlebih dahulu sampai matang kelamin atau sekitar 5-6 bulan. setelah itu, masukan dalam bak pemijahan. ikan dapat dipijahkan secara berpasangan maupun masal.

Bak pemijahan
Ikan ini dapat dipijahkan di akuarium, kolam semen, atau bak fiber glass. namun sebaiknya gunakan akuarium karena lebih mudah diawasi dan dipantau perkembangan fase memijah dan bertelurnya.
di dasar aquarium berikan tanaman air atau alat peletak telur yang dibuat dari tali rafia.

Kualitas Air
Ikan ini memerlukan air dengan pH 5-7,5 dan suhu sekitar 23-28 derajat celcius.

Pakan
Ikan dapat diberi pakan kutu air, jentik nyamuk, dan cacing sutera.

Proses Memijah
Ikan biasanya memijah dimalam hari sehingga saat pagi telur sudah menempel di alat peletak telur. karena proses memijah bisa berhari-hari maka setiap pagi jam 9, alat peletak telur digerak-gerakan sehingga telur jatuh ke bak pemijahan. dengan menggunakan selang kecil, telur disedot dan dikumpulkan dalam bak penetasan.

Pembesaran Benih
Telur akan menetas setelah 24-36 jam dan mulai berenang bebas setelah 4-5 hari. begitu mulai berenang bebas, ikan sudah harus diberi pakan berupa infusoria atau cacing sutera blender.
umur 2 minggu, ikan dapat diberi kutu air dan cacing sutera, selama pembesaran, air harus sesering mungkin di ganti sebanyak yang harus dibuang dalam proses penyiponan.

Fase Kritis
Tahap yang memerlukan perhatian khusus adalah saat telur menetas sampai berumur 1 bulan.

Friday 19 July 2013

Budidaya Black Tetra

Black Tetra Dewasa
 
Membedakan Jantan dan Betina
bentuk tubuh ikan jantan langsing. sedangkan ikan betina lebih gemuk bagian perutnya. ikan ini matang kelamin saat panjang tubuhnya sekitar 4 cm, dari besar maksimal 6-7 cm.

Persiapan Induk
ikan yang sudah dewasa dan akan dipijahkan sebaiknya dipisahkan antara induk jantan dan induk betina. mereka akan disatukan dalam akuarium pemijahan setelah benar-benar siap memijah.
untuk mendapatkan hasil anakan yang berkualitaas bagus dalam hal warna, gunakan indukan dari strain yang sama.

Bak Pemijahan
ikan ini sebaiknya dipijahkan di akuarium dengan ukuran 80x40x40 cm untuk 3-4 pasang induk.
dalam aquarium berikan tanaman air hydrilla atau ganggang myriophylum sebagai tempat perlindungan telur agar tidak dimakan oleh induk atau pasangan lain.

Pakan
Ikan yang dipijahkan diberi makan pelet, cacing sutera, atau cacing darah. pemberian dilakukan 2-3 kali sehari.

Pproses Memijah
ikan ini bisa dipijahkan secara berpasangan 1;1 atau 1:2 (1 induk betina dan 2 induk jantan)
ikan ini memijah dengan metode egg layer. saat pemijahan, ikan betina akan mengeluarkan telur, kemudian secara simultan ikan jantan akan membuahinya dengan menebarkan spermanya di atas hamparan telur. biasanya telur akan menetas 50 jam setelah pembuahan

Pembesaran Benih
ikan yang sudah menetas akan berenang bebas setelah berusia 3 hari. saat itu, anakan ikan sudah harus diberi makan berupa cacing sutera blender atau emulsi kuning telur.
pada minggu pertama, ikan sudah dapat pakan kutu air, jentik nyamuk, atau cacing sutera. pada saat itulah ikan sudah bisa dibesarkan di kolam semen atau kolam tanah yang di pupuk.
umur 2-3 bulan, ikan sudah siap dijual dengan ukuran tubuh sekitar 3-4 cm

Fase Kritis
tahap krusial dalam budidaya ikan ini adalah saat menetaskan dan membesarkan anakan sesaat setelah menetas sampai umur 2-3 minggu.