Labels

Wednesday, 31 July 2013

Budidaya Neon Tetra

Diantara ikan tetra lainnya, neon tetra paling terkenal karena bentuk badannya mungil dan warnanya sangat indah. Badannya pipih ke samping dengan warna bagian punggung kuning kecoklatan dan perut putih kekuningan. Ciri-Ciri yang paling mudah dikenali adalah terdapatnya garis seperti neon berwarna biru hijau memanjang di kedua sisi badannya, dan di bawah garis neon itu ada garis berwarna merah menyala tetapi tidak sepanjang warna neon. sirip-siripnya bewarna bening, kecuali sirip ekornya bewarna merah, sifatnya pendamai, dapat dicampurkan dengan jenis lain dalam satu akuarium. Kecantikan neon tetra akan tampak lebih jelas dalam keadaan bergerombol ketika berenang bersam-sama membentuk sebuah barisan.

Pemilihan Induk
Neon tetra siap kawin pada umur 6-7 bulan dengan panjang badan 3 Cm. Ikan jantan yang sudah dewasa badannya lebih ramping dengan garis lurus di kedua sisi badannya seperti lampu neon. sebaliknya, ikan betina badannya bulat pendek, bentuk garis neonnya bengkok, dan perutnya agak buncit.

Pemijahan Induk
Pasangan Neon Tetra. tampak bawah Jantan, Atsa; Betina
Neon tetra sebenarnya agak sulit dikembangbiakan karena lingkungan pemijahannya harus benar-benar memenuhi syarat. untuk memijahkan neon tetra harus dipersiapkan secara khusus, terutama kualitas airnya harus jernih, rendah kandungan bahan organik, pH asam (mencapai 6,0), serta bersuhu 22-24 derajat celcius. Media pemijahan yang sering digunakan berupa campuran dari air suling (destilasi) dengan rendaman kayu asam. Konon cara tersebut dimaksudkan untuk memperoleh air pemijahan yang asam secara efektif sesuai keinginannya.
Untuk mendukung suasana pemijahan yang diinginkan neon tetra, letakan di tempat yang teduh terhindar dari penyinaran/ cahaya langsung sehingga sisi bagian luar tempat pemijahan menjadi gelap. Bila menggunakan Aquarium sebagai tempat pemijahan, sebaiknya akuarium dicat hitam atau dibungkus dengan kertas karbon. Alat penempel telur yang biasa digunakan adalah hydrilla yang sudah dicuci bersih. selanjutnya, masukan penempel telur kemudian induk dilepaskan sebanyak 3 ekor pada setiap akuarium yang terdiri dari seekor jantan dengan 2 ekor betina, lalu tutup kembali bagian atas aquarium.
Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari dan pada pagi harinya sudah tampak telur menempel pada hydrilla. segera setelah pemijahan selesai, induk ditangkap dan dipindahkan ke tempat pemeliharaan semula. sewaktu pemindahan induk dari tempat pemijahan, jaga telur jangan sampai terkena sinar atau cahaya langsung. tutuplah kembali akuarium rapat-rapat dan biarkan selama 24 jam. Jika diyakini telur sudah menetas. selubung dan tyutup aquarium dibuka secara bertahap. setelah berusia 3-4 hari, larva mulai diberi pakan infusoria atau rotifera.

Pemeliharaan Pasca Pemijahan
Larva dalam akuarium pemijahan tidak boleh dibiarkan terlalu lama, meskipun diberi pakan. kapasitas ukuran akuarium yang terlalu kecil tidak akan mampu membesarkan benih secara noral sempurna. Oleh karena itu, Benih selanjutnya dipindahkan ke aquarium lebih besar, misalnya 80 cm x 40 cm x 40 cm atau 100 cm x 50 cm x 50 cm.
Benih dipindahkan setelah berumur 6 hari, dilepaskan ke dalam akuarium pendederan pagi atau sore hari dengan menyertakan sebagian air lama. pakan yang paling cocok adalah infusoria atau rotifera lalu naupili artemia, kutu air saring. dan kemudian cacing sutera yang diberikan 3 kali sehari.